BINAL
Arief wahyuono
GENTA DENDANG BERBINAL DIDEPAN TALU-TALU
MERAMBAT DIANTARA AZAN PARAU SERAK LAGI SENDU
MENGHARDIK SISA KEMAMPUANKU
DALAM ASAP HISAP DIMUKA KELU
INI BUKANLAH TABU-TABU
TAK JUGA SETERU
TEPUK SORAK BERADU SATU.
MEMECAH FITRAHKU DALAM KODRATMU
BEGITU KAU MASIH PEDULI
MENGHITUNG LAHIRNYA JAMAN DENGAN PEDULI
BETA DARI SISA YANG TERLANTAR
MENGHARAP HADIR DIGITAMU, PERTIWI
TAYANGKAN REMAH JEMARI RINDUMU
YANG MEMUPUS KASIH TANPA PAMRIH
KAU ANGKAT DIRI INI DARI DUNIA BERBINAL
DISAAT PERTIWI BERTELANJANG KAKI
TAK HENDAK KESUBURAN MENGHIJAU DISANA
DARI SELA-SELA LUNCURAN KERINGAN POLUSI
NAFASNYA TERSENGGAL DIANTARA JELAGA UDARA
GELIATNYA MENGHINDARKAN GELI DURI SAMPAH
DISAAT PERTIWI MENJERIT TANPA SUARA
MENGALIR DARAH YANG TAK BERWARNA
DARI KEBUTAAN DAN SALING UNJUK USIA
DIANTARA PEDIH PILU TEREJAM SUDAH
DISINI , DIBATAS LAMUNAN PERTIWI
PENUH ANAK NEGERI TENGADAH PATAH
TEREJAM DULI TUAN TANPA PEDULI
MENYEMATKAN KERONTANGNYA PANAS DIBARA HATI
MEREKAHKAN KULIT PENUH ARTI
DARI GELORA API REVOLUSI
DARI PADAMU NEGERI
DARI RAWE RANTAS MALANG PUTUNG
DARI PATAH TUMBUH HILANG BERGANTI
DARI
SEKALI MERDEKA TETAP MERDEKA
BATAS CAHAYA
Arief wahyuono
MEREKAHNYA BIAS DISENYUMMU
TAK MAMPU MENGHIBAH BATAS KHAYAL ITU
KETIKA JEJAK ABSTRAK TEGUH
JELMAKAN SUKMA GITA
TAK HENDAK BERBAGI MEMBENCIMU
MENGAPA PASUNG DAUR TAK LAGI FITRAH
USAIKAN FITNAH YANG MENYERUAK BERMIMPI BURUK
NALURIMU GEMETAR BERKALI BENCI
BERHARAP MENRENYUHKAN ARTI
GAUNG-GAUNGMU YANG MENYERUAK JIWA
BERBELENGGU MENGIBAS DISANA
DOSAKAH ITU TANPA KAUSESALI
KAKU SEMATI TUGU
GUGUR, GUGURLAH DERMA INI TIADA SANGSI
MENATAH PAHAT FITRAH MAWAR MERAH MELATI PUTIH
DIKIRI JEMARIMU LEMBUT TERASA
MENYELIPKAN ITU
ESOK BILA TAK TEGAR LAGI BERDIRI
INI SEJUK SUJUTKU UNTUK PUAN MENGERTI
DIANTARA JELAGA DOSA YANG BELUM TERAMPUNI
MENGHIASI DUPA LARA DIHATI
MUNGKINKAH SEMUA TANPA TERSADARI
ITU TERUS BERLARI
BERLARI MENUJU CAHAYA HATI
YANG TERTAUT DIANTARA SUKA BERPERI
MERENDA HARI ESOK NAN CERIA
MENATAP BAYANGANMU YANG ENGGAN MENGADU
DARI KERUNDUNGAN DIWAJAH INI
MUNGKINKAH KAU SEMATKAN SAPA ARTI
MAAF YANG PENUH PEKERTI
MENGUSAP WAJAH LEMAS LETIH
DAN TERBAWA LUKA NTUK LARI
BUSYET
Arief wahyuono
DEMI MASA YANG MENATAR LAMUNAN SEPI
MENEMBUS HATI, TEGUH TEGANG TIADA PERI
BERBAGI PUPUS, MENGENDALI SUKMA
MENGINGATKAN GETARAN PARA PERUGI
JUGA BUKAN PADAMU, BETA , KITA SEMUA
DEMI MASA
YANG SELALU MENATAP TAJAM DIMUKA
MELUKIS DIRI BEGITU ANGGUN NATURAL
GAMBALANG TANPA BENNAG ABSTRAK
SATU SATU DIPILAH, SATU SATU MERAJUT
DENGAN SUTERA KESADARAN
DEMI MASA YANG KITA INGINKAN
MENDEPORTASIKAN PROVOKASI DIRI
TAK HENDAK MATA PEDIH MENDAKI
DALAM DOA AMPUN DATANG DIMUKA
MENGETUK-NGETUK PINTUMU
MENGHARAP KODRAT SUCI ILAHI
PERTIWI YANG BERJABAT PADAMU NEGERI
MEMELUK PUTERA DENGAN TANGIS ARTI
MENDENDANGKAN PADAMU NEGERI
KEPADA DULI-DULI YANG BERBUDI
CANGKUL-CANGKULAH TANAH PADAMU NEGRI
MENABUR FITRAH YANG LUHUR BUDI
DIBATAS TANAH TERJAL YANG TERKAJI
BUAT-BUATLAH PETAK TERASIRING YANG PENUH ARTI
MENGUBAH TANAH TANDUS MENJADI SUBUR TUK DITANAMI
MENABUR BENIH TEKNOLOGI ANAK NEGERI
MENGUNDANG SAUDARA-SAUDARA TUNGGAL SEHATI
AGAR SISI TANDUS BERMAKMUR AKAR HATI
MERUBAH JERAMI BERPETAK SAWAH KINI
MENGISI KEMERDEKAAN DENGAN BUDI PEKERTI
BANGKIT-BANGKITLAH DARI NAIF YANG TELAH TERACUNI
DARI SEKUMPULAN GALI-GALI
TAK HENDAK BERPANGKAL TANGAN PENUH
KIPRAH INI BAGAI TEBING YANG TERAIRI
BERCABANG SERTA BERANTING TERPEDULI
MENDAUR ULANG CIKAL BAKAL PEMBUAT MATI
DURI ANAK NEGERI TELAH TERSINGKIRI
INITAH CITRA MUKTI KEMERDEKAAN SEJATI
BIAS YANG SIRNA
Arief wahyuono
TETIRAH YANG KADANG BERBAUR RUPA
MENAGIH JANJI PADA INSAN PERSADA
TENTANG KEAKRAPANNYA DENGAN ALAM SEKITAR
TIADA PAMRIH MENYUBLIM DOSA
RUNDUNGLAH PERTIWI BILA ITU CIDRA
YANG HANYA MEMBELIT CEMETI CAKRA
WALAU INI KELUPAAN TIADA KENTARA
HARUSKAH MENGORBANKAN PEDULI SEKITAR KITA
BILA
PUING CAKRA TEGAK GONTAI DIPERSADA
SATU PERSATU BERADU DOMBA
MENJILAT MUKTI YANG TAK BELAS SUDAH
JUGA HERARKI YANG TAK BELAS SUDAH
DERMA ITU TAK LAGI KUDUS DIHATI
MEMPERKOSA WAHANA JATAH PARA SUDRA
MEMBINAL CITRA DISELA LOLONGAN HAUS KASIH SAYANG
INILAH PAGELARAN AKBAR YANG TLAH SAMAR DIBEGAL
DULI
TUAN YANG BERPERI KEMANUSIAAN
LAPANGKAN JALAN MENUJU FAJAR ESOK
BAGI PEWARIS YANG TAK SUDI MENGEMIS
BAGI PEMINJAM YANG
IKHLAS TANPA PAMRIH
INITAH BALAS BUDI PEKERTI YANG TELAH TERGARIS
COBA PAHAMI RINTIHAN MALAM YANG TAK BERTEPI
BERBUIH ASIN DIPANTAI
BULIRPUN TAK TERISI SUDAH
HANYA IKRAR KEBEBASAN TERGENGGAM PATUH
ANDAI INI ILUSI BELAKA
DERMA INI TAK LAGI PALINGKAN MUKA
MERDAM SANTUN PERTIWI USUR USAI PASTI
JUGA GEMBALA YANG TAK PASTI ARAH
TAK MATI DIPADANG YANG PENUH DENGAN DINGO-DINGO
SEBAB MATANYA ADALAH SURGA YANG TAK BERNILAI
MEREJAMKAN HATI YANG PALING DALAM DIDADA
MASIHKAH SUDI INI PAGELARAN WAYANG SEMATA
DAN KELAK BUKAN DENDAM
HATI
BULIR HARAPAN
Arief wahyuono
ANDAI INI FITRAHMU
DAN JUGA DERMA YANG TIADA PUTUS DIUJUNG CADAS
BETA RELA , BIAR BARA MENGHADANG PIJAR
DAN TERBAWA LARI DARI MIMPIMU
SIRNA SEBELUM FAJAR
BILA
TIANG TIANG TELAH TEGAK BERDIRI
SINGSINGKAN LENGAN BAJU
CANCUT TALI WONDO
KEMBANGKAN PADAMU NEGERI
AKBARKAN SUMPAH PEMUDA
DARI HIMPITAN API NERAKA
YANG MENGOYAK PUPUH DARAH PERTIWI
BIARKAN SENJA INI MEREKA NIKMATI
DAN PUNAH DARI SELANGKAN PERTIWI
AGAR TUMBUH PERAWAN HATI
BILA
KIDUNG TAK DIDENGAR LAGI
GAUNGKAN FITRAH AKBAR YANG DULI PUNAHKAN
GELAR BAGAI POLUSI HARAPAN
PAKSA SEOLAH MERDEKA HARAPAN
BIAR TAK MERAH LAGI PELUPUKNYA
YANG HANYA MEMAYAKAN BEBERAPA KORBAN BERGELIMPANGAN
BERCECERAN BAGAI SUDRA TIADA BERPERI
INITAH ARTI PERJUANGAN DENGAN PENGORBANAN
YANG HANYA MEMPERKOSA HARAPAN
MENDORONG BETA KETAJAM TAK BERTEPI
ROBEK ROBEKLAH DADA INI
SEMBURAT MERAH PUTIH DARAH
DAN ANYIR YANG TAK PERNAH PUPUSDIKODRATNYA
FAJAR
YANG MENGGELANTUNG DIUFUK BARAT
ADALAH CADAR DENGAN GODA PASTI
BAGI PARA PEMUDI PEMUDI YANG PENUH KERTI
TENTANG SEBUAH KEMERDEKAAN HERARKI
AKAN PUPUS OLEH FITRAH AKBAR DIHATI
DAN BUKANLAH POL-POLA MAYA BERBINAL
DENGAN PELURUH PENUH SEJUTA ARTI
BERPALING KUMANDANGKAN HERARKI ARTI
PENGORBANAN PADA PUPUSNYA KEMERDEKAAN PASTI
PATAH TUMBUH HILANG BERGANTI
JERBASUKI MAWA BEYA
ING NGARSO SUNG TULODO ING MADIA BANGUN KERSO TUTWURI
SEKALI MERDEKA TETAP MERDEKA
GELORAKU
Arief wahyuono
GELORA YANG BERLARI DARI SABANG SAMPAI MERAUKE
TERLAHIR DENGAN KODRAT DELIK JAMAN
DEBUT DERUKU
MENYANDANG SANDANG
MENGHIA IKRAR JAMAN
TANPA AMBISI, PUTIH EMOSI DIDADA
MENATAP NUANSA LAYAR TERKEMBANG DIUFUK TIMUR
MENJABAT SONGSONG DULI PUTERA PUTERI BANGSA
YANG LAHIR DISELA TEKNOLOGI CANGGIH
MEMUPUS HARAPAN LINGKUNGAN HIDUP
MENJAGA KESEIMBANGAN SIKLUS NABATI HAYATI
ALAM AKRABKU ,UDARA NAFASKU
GELORA, BARA YANG MEMBARA PUTIH
AMBISI SUCI
FLORA FAUNA YANG MERDEKA DIRIMBA, JANGAN DIUSIK
BIARKAN DIA LARI, BERKEMBANG PADA HABITATNYA
MENATAP PERAWAN RIMBA DILINGKUNGANNYA
MENAGIH JANJI CAMPUR TANGAN KITA
TAK USAH PUNGKIRI, KETELEDORAN SEJENAK
KERAWANAN ILMU DAN TEKNOLOGI
TANPA UJI COBA, PAMRIH
LEMBAH BUKIT YANG SAMBAT, DAN GUNDUL
JANGAN BIARKAN LEBIH MERANA
MENABUR JELAGA NERAKA
ADALAH BUMERANG YANG SETIA DALAM PASTI
UNTUK MENIKAM SUDRA SUDRA TANPA PAPA
UNTUK MENGHIASI KESUBURAN DISEKITARNYA
UNTUK MEMBONGAR ABSTRAK ALAM YANG TELAH ADA
JANGAN TANYAKAN INI DOSA SIAPA
LEMBAH HIJAU JADI MEMBARA
SUCI ZALIR BERUBAH TABU PEKAT
FLORA FAUNA MUSNAH TANPA SEBAB, BELUM SEABAD
DIKAKIMU PERTIWI YANG RENTA
SELIMUTMU TELAH LAPUK TERKOYAK
BUKAN TERMAKAN USIAMU, JUGA MEMUTIH RAMBUTMU
INI LARA YANG TERCOBA TUK TEROBATI
DENGAN SISA GELORA API REVOLUSI, TATAPLAH KEMBALI FAJAR DIUFUK
PUTRA PUTRIMU DATANG BERSATU KEMBALI
BERGEMA MENGUMANDANGKAN JANJI DOSA ANAK SIAPA
PADAMU NEGRI KAMI BERJANJI, PADAMU NEGRI KAMI MENGABDI
PADAMU NEGRI KAMI BERBAKTI, BAGIMU NEGRI JIWA RAGA KAMI
RELUNG JINGGA
Arief wahyuono
DIRELUNG
RELUNG JINGGANYA PERTIWI
GITA CINTA
INI TIADA PERNAH PUPUS BERBIAS
BIARLAH BUIH SAMUDERA, MENDERAI PANTAI HATI INI
BUKANLAH SURATAN TAKDIR, MENYIBAK KEBIMBANGAN ITU
ANAK ANAK NEGERI SELALU GEMPITA DALAM BERBENAH
TERTATIH TATIH , TERSEOK DAN BERDIRI
BIAR TERIK RANTING INI AKAN TUMBUH
BIAR SISA ANGAS BARA BERBAUR ILALANG SENJA
DULI INI TAK PERNAH PUPUS BEDERMA SUKMA
PATAH TUMBUH HILANG BERGANTI
MIMPI MIMPI YANG INDAH, YANG HANYA SEMENTARA
AKAN TERLUKA DAN MELEPUH DALAM GURATAN GITA INI
WALAU KESUCIAN ITU DIAM SENDIRI
DIANTARA PELUKAN PERTIWI YANG TELAH TERLUKA
DIANTARA KASIH PERTIWI YANG RINGKIH TERNODA
DIANTARA SAYUP LAMBAI PARA NELAYAN
YANG HARUS BERSANDAR PADA KEMURAHAN KASIH
PERTIWI SAYUP TERKASIH, MENEPIS DIPESISIR UNTUK ASIH
KALA SENDIRI MERENGKUH SEPI
TERCOBA MENATAP JULANG TINGGI PENUH PASTI
MASIH ADA BERKAS CAHAYA TERANG
MENYINARI MEREKA YANG MENCOBA NTUK
BERDIRI
JAUH TERDENGAR ALUNAN PERTIWI
TENTANG JALAN HIDUP YANG BERGITA CINTA
MENGHEMPAS SELURUH HIDUP YANG TIADA ARTI
PADA KASIH PERTIWI YANG BELUM PERGI
DIUJUNG RENGKUH PELUH, DIMANA YANG HARUS TERCARI
DARAH INI MENGALIR GELORA APA YANG PERNAH ADA
NADI INI PENUH PENUNJUK ARAH
YANG BERKIBLAT PADA LOGIKA, PENYATU
YANG BERDERMA GITA DALAM CITRAMU
TIADA KEGAGALAN TANPA ARTI , DINI MASIHKAH ADA PEDULI
TERCOBA SECERCAH SINAR INI MEMBIAS
DIANTARA LUBUK HATI DAN NALURI
SUCI PERTIWI
DARI GELAK YANG TEROMBANG AMBING TIRI
DULI MUFAKAT ANAK NEGERI YANG
LELAH, TEGAP UNTUK BERDIRI
TERHEMBUS BIAS BIAS SINAR TERPAKU KAKU
PADA HAMPARAN KASIH HATI, DAN UNTUK ITULAH
PERTIWI TETAP MERENGKUH DALAM RELUNG
JINGGA
BAGI DERMA DERMA YANG TERBELENGGU ENGGAN BERPULANG
PERTIWI
Arief wahyuono
BIARLAH PARA SRIKANDI MELEPASKAN PANAH KASIH
TAT KALA JIWA ITU TERANGAS BARA
JINGGA
LUKA YANG MENGAGA MENGALIR MERAH BEKU DIMUKA,
TIADA MENGHAPUS SUCI PUTIH INI
DENDAMU BUKAN SURATAN YANG HARUS TERGURAT
BENCIMU TIADA MEMUPUS BUIH BUIH DIPANTAI
KARANG TERJAL INI SEBAGAI BUKTI, KETEGUHAN KASIHMU
YANG SELALU BERDERMA GITA CINTA ITU
AGAR SEMUA SADAR DAN MELANGKAH PASTI
UNTUK BERDIRI PADA KERAPUHAN YANG
MENJADI SATU PASTI
MENGAPA TERNYALAKAN API, YANG MEMBARA DAN BAKAR PASTI
MENGAPA TERDIAMKAN SUDRA YANG BERNODA BENCI
HARUSKAH AKU BERSUMPAH DEMI TUHAN
DISAAT SEMUA MEREJAM DALAM DENDAM
KESUMAT
DIHARI UJUNG MIMPI YANG TIADA MENENTU PASTI
INGIN BERTERIAK HATIKU MELARANG
NAMUN KAU TANPAK TEGAR
SETEGAR BATU KARANG PANTAI
TERHEMPAS, TERDEBUR , TERTERIK
MELAWAN GELIAT OMBAK
KEBINALAN KEBINALAN , LURUH DISELENGKANGMU
NAMUN KAU TETAP TERSENYUM
DALAM KURUN WAKTU YANG TERHUYUNG HUYUNG
SINAR JINGGA TEMPIAS MELESAT DISANA
NODA-NODA YANG MELARAKMU
SAMPAH JUGA POLUSI UDARA
MENGUSIK MIMPI MIMPI DAN SENYUMU PERGI LAGI
YANG KUPEGANG HANYA KATA BUKAN JANJI JAINJI INDAH
YG MEMBUAT AKU LUPA DIRI
TATAPANKU KIAN JAUH KUHARAPKAN BAYANGANMU
TAPI TIADA UNJUK JUA
SUMBANG IRAMA KEDENGARAN KINI
MENGGEMA PANUHI CAKRAWALA NUSANTARA
MENGIRINGI LANGKAH LANGKAH ITU
TERGONTAI , MEWARISI GITA CITRA ANAK
NEGERI
UNTUK DATANG, MANDIRI DAN MERASAKAN KASIH DIPELUKAN LAGI
DISAAT BUNGA CINTA SEDANG MEKAR
MENGUDANG KEBINGUNGAN DIHATI
NAMUN CINTAMU TETAP MENYATU SEPERTI DULU
AMUKTI
DARI JAMAN MAJAPAHIT DULU
IKRAR INI TELAH KAWEDAR
MEMPERSATUKAN NUSANTARA
DIBAWAH PELAKSANAAN, SANG PATIH GAJAH MADA
DARI SABANG HINGGA MERAUKE
BAHKAN MERAMBAT KESEMENANJUNG MALAKA
ADALAH IDAMAN PUTRA PETIWI INI
DEMI KEADILAN, DEMI PEMBANGUNAN
DEMI KESTABILAN SELURUH UMAT
USIAMU HANYA SEPENGGAL
TUNASMU BELUM SEMPAT TERLAHIR
KEGONCANGAN PEMBERONTAK
MENABUR KEPENATAN SEKITARMU
IA TELAH LUNGLAI, TAK BERDAYA
TAPI JIWA ITU , TETAP MENYATU
DENGAN TUNAS-TUNAS KINI
PATAH TUMBUH HILANG BERGANTI
DIERA PEMBANGUNAN KINI GEJOLAKPUN MASIH
PENALARAN YANG TEPAT GUNA, PADA IKLIM KOMUNIKASI
SATELIT PALAPA
TELAH DICANANGKAN SEBAGAI PENGGANTIMU
JUGA MELANJUTKAN IKRARMU
MAHA PATIH GAJAHMADA
MUNCUL KEMBALI PUTERA PETANI
PENCETUS KESATUAN WANGSA ARIA
DALAM WADAH KESATUAN KERUKUNAN BANGSA
BERTETANGGA MENGENAL NON BLOK
TIMUR BARAT, UTARA SELATAN
HANYA NTUK KEMAKMURAN BANGSA NEGARA
ANJANG INI TERUS BERGAUNG
MEMPERTEMUKAN BANGSA SERUMPUN
DALAM KELOMPOK ASEAN
PUISI 001
TEGAK
Oleh Arief Wahyuono
TEGAK, TEGAKLAH
PADA SISI , KEKOKOHAN
KODRAT JAMAN
YANG SELALU BERDERMA
KESUCIAN BAGI SUATU
KELAHIRAN
TEGAK
ADALAH REALITA
KEDEWASAAN HAKIKI
BERDIRI PADA TEBING
TRAGIS
KEJUJURAN DAN KEMUNAFIKAN
INILAH GELORA
KEHIDUPAN
TEGAK
MENGUKIR KEDEWASAAN
PADA BULIR PADI
KEHIDUPAN
MENDERMA GITA KASIH
KHARISMA CINTA
KEAKRABAN INSAN
BERSAMA
YANG SELALU MENGUPAS
DAN IMAN
PADA LENTIK JEMARI
HATI
YANG SYUKUR ATAS
ANUGERAH ILAHI
CATATAN KECIL
OLEH ARIEF WAHYUONO
BINGKAI MAKNA
TERWUJUD
JENIUS , ENERJIK
TERLUKIS DILANGKAH
TIADA LUPUT DALAM
FAKTA TAK BERCELAH
BEGITU TELITI
MEMAKNAI BAYANGAN
GARIS TEKAD DISIPLIN
TERGORES
DENGAN DETAIL DAN
TINDAK
PADA KELUHURAN BUDI
YANG TERSEMAT
MEMPOSISIKAN ANTUSIAS
UNTUK TERGELAR
MENAPAKI, TAK JERA
PADA KEMUSNAHAN
KEMUSKILAN YANG AKUT
MENJELMA DINI
TAK AKAN MENDUSTAI
BINGKAI BINGKAI MAKNA
MERENDA PASTI PADA
CATATAN KECIL
MEMOTRET SETIAP UPAYA
GERAK LANGKAH YANG
PASTI
INILAH SEJARAH
POLA DALAM TINDAKAN
ITU
